Senin, 30 Januari 2012

Puisi Cinta

Puisi Cinta


Satu masa telah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan cintaku
Sulit untuk aku ungkap semua
Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan semua yang kau rasakan
Cinta itu kita yang rasa
Bila sengsara hati kan merana
Wahai pujangga cinta
Biar membelai indah
Telaga di kalbuku
Jujurlah pada hatimu
Ada apa dengan cinta

Dentingdenting yang berbunyi
dari dinding kamarku
sadarkan diriku dari lamunan panjang
tak terasa malam kini semakin larut
ku masih terjaga
sayang kau di mana aku ingin bersama
aku butuh semua untuk tepiskan rindu
mungkinkah kau di sana merasa yang sama
seperti diriku di malam ini
rintik gerimis mengundang
kekasih di malam


biduk di langit masih kering tertawa
melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia


Cinta memanggilku
Segera kuberlari meghampiri
Meski harus kutempuh
jalan berbatu dan berliku
Kan kuserahklan diri
kedalam rangkulan sayap2nya
Sekalipun duri2 yg bersemayam dibalik sayapnya
akan melukaiku
Ku bisikan cinta
Mungkin cinta kan membawaku
terbang tinggi ke kumpulan bintang2
Namun dia juga akan mencabik2
Satu nafas terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi tercampur
Dalam jubah terpautanTangan kita terikat...
bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Di luar itu pasirDi luar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tanduDuduk saja

JATUH CINTA



Saat pertama kali ku melihatmu
Jantungku mulai berdegup kencang
Sejak saat itu
Malam-malamku penuh mimpi tentangmu
Setiap kali bersamamu
Serasa ku terbang melayang
Anganku membawamu turut serta
Menghadapi ribuan bintang di langit
Aku jatuh cinta padamu
Jatuh cinta yang pertama
Aku jatuh cinta padamu
Dan kau pun begitu padaku
Ku mohon.. jangan lukai aku..
Ini yang pertama buatku
Ku ingin yang paling indah
Walau pun nanti berpisah
Kisah ini tak kan terlupakan..

INGIN KU MILIKI DIRIMU



Terlalu lama ku pendam
Semua rasa ini padamu
Kini ku sudah tak tahan
Ku ingin kau tau semua..
Aku lebih dulu mencintaimu
Aku lebih dulu mengenalmu
Bukannya dia..
Cinta itu harus diungkapkan
Cinta itu harus memiliki
Tak kan kulepaskan dirimu
Memang tinggi egoku
Namun.. ingin ku miliki dirimu..
Demi cinta yang t`lah lama ku pendam
Demi mengganti semua pengorbanan
Yang t`lah ku lakukan untukmu
Kau harus jadi milikku..

Cintaaaaaaa


cinta ku sudah lama tumbuh atas namanyaaaa
sekian hari...sekian waktu...
namanya tetap berdegub bersama jantung yang berdetak..
mengingatnya membawa ku melambung tinggi ke anakasa...
taukaha kau....
apa ini yang disebut cintaa..
atau kah hanya sebuah angan kosong
yang terukir atas nama cinta

Madah Cinta Sebuah Tulisan


Wahai kawan2 ku...
Dengarlah bisikan kata2 ku ini.
Tulislah wahai kawan2 ku..!
Tulislah madah cinta mu
Tulislah puisi cinta mu
Tulislah apa2 yang telintas dihati mu!
Rasakan getaran suara hati naluri mu
Biarkan ia bersuara menjerit
Biarkan seisi dunia mendengarkannya luahannya
Luahan rasa hati seorang manusia!
Wahai kawan ku...!Jangan engkau berdiam diri
Jangan engkau hanya menjenguk disana sini
Komentar sana komentar sini!
Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati?
Sedikit naluri untuk berpuisi?
Wahai kawan ku...Percayalah bahawa ...
kita cuma insan biasa
cuba meneroka rahasia kehidupan
Sama-sama juga ada kekurangan
sama-sama ada sedikit kepahitan
Didalam merenangi lautan madah cinta ini
cuba membongkar rahasia hakikat puisi cinta!

PUISI CINTA KENANGAN BERSAMA.

Pada sekuntum mawar yang mekar
dan air sungai yang mengalir
disitu ku lihatterukir wajah mu
dan tertulis....kisah cinta kita berdua.
Sebuah nostalgia yang lalu
tidak mudah untuk ku lupakan
dan masih ku simpan erat-erat
didalam sebuah potretwajah kita bersama.
PUISI CINTA PILIHAN
Wahai manis ku…Dengarkanlah bisikan hati ku ini!
Pada dua persimpangan laluan jalan hidup ku ini
Aku Cuma ada dua pilihan
Hidup untuk terus menyintai mu
Atau mati !
Kemarin kulihat ia menangis
dalam hening
dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis
Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa
Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah
tak berdaya pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya
Dan kini ia hanya diam
menanti dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat
Menanti sesuatu yang tak pasti
tapi ia tak peduli
ia hanya tahu cinta yang ia miliki pasti
.:: menanti dalam sepi

Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tiada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua,
pada ceritaTiang serta temali.
Kapal,perahu tiada berlaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram,
desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri.
Berjalan
Menyusur semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap
Kepada kawan………….

adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…
pernah kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati..
apakah arti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi..?
jika benar,
apalah arti semua ini..
sudah banyak hari kujalani
tanpa suatu tujuan yang pasti…
semua seakan hanyalah ilusi..
ilusi yang tiada memiliki arti
namun akhirnya satu hal kusadarihanya
Tuhan yang sungguh mengerti,
tentang semua arti kehidupan ini..
kekosongan hati ini
tidak lagi diisi dengan benci..
tak ada yang lebih murni
dari kesucian cinta Ilahi
_finka

Semoga,
sayap patahku
cukup menghangatkan pangeran hati
Yang melambungkan bahagiaku,
meneduhkan di saat diri telah merapuh
Kini kumengerti arti penantian
memahami makna gelombang sebelum daratan
saat ksatria kejora memanah mendung di angkasa
derai tawaku menjadi bintang di langit terang
binar mataku cahaya di jiwanya
dia labuhan hatiku
*E n O*

MADAH CINTA FANTASI
Wahai sayang ku….!
Jikalau disatu hari nanti….
Engkau sedang merasa sedih dan berdukacita
Serulah aku!
Pasti aku akan segera datang disisi mu
Walaupun aku tidak dapat mengembirakan mu ketika itu
Yang pastinya…
Aku akan turut serta berduka menangis bersama2 mu!
Wahai sayang ku….!
Jikalau disatu hari nanti
Engkau ingin lari berpindah ketempat lain
Serulah aku!
Kerana aku tidak akan menghalang niat mu
Cuma aku….
Ingin juga lari berpindah ketempat lain bersama2 mu!
Wahai manis ku….!
Jikalau disatu hari nanti
Engkau lihat lidah ku sudah menjadi bisu dan kelu
Segeralah datang kepada ku
Kerana ketika itu….
Aku sedang didalam kerinduan
Dan sedang tersangat dahaga
Memerlukan diri mu dan kehadiran mu…!

MADAH CINTA SATU HARAPAN
Wahai….sayang ku!
Adakah engkau mendengar suara ku ini?
Adakah engkau mendengar keluhan hati ku ini?
Adakah englau mendengar jeritan jiwaku ini...?
Sedangkan engkau jauh dari ku…
Jauh dirantauan orang…!
Wahai….manis ku!
Apa yang harus ku katakkan pada mu?
Ketika engkau tiada disisi ku
Seribu kerinduan telah membakar diri ku
Seribu penyesalan telah melanda diri ku
Seribu kenangan menyerang diri ku..!
Tanpa mu Siapalah aku..!
Wahai…sayang ku!
Tahukah engkau…
Betapa diriku ini
Sentiasa gelisah menanti kepulangan mu
Betapa diriku ini
Sentiasa terbayang senyuman manis mu
Betapa hatiku ini
Merasa kekosongan tanpa kehadiran mu
Betapa diriku ini
Merayu mengharap kepulangan mu!
Wahai ….sayang ku!
Maafkan daku…
Wahai…sayang ku!
Kembalilah kepada ku..!

Kamis, 26 Januari 2012

Puisi Ditinggal Kekasih


Aku Silih Bagi Kekasihku

Seperti langit yang terkoyak oleh petir
Seperti itulah batinku ketika kau mangkir
Manisnya cinta bercampur pahit getir
Bayangan dirimu seakan abadi terukir

Cintamu semu bagaikan pelangi
Begitu indah namun hanya ilusi
Jeritan dan rintih tiada arti
Kami kau tinggalkan melirih

Jiwaku kosong ketika ia pun pergi
Aku sekarang sendiri
Menatap langit dengan air mata tak henti
Langit pun menangis tiada henti
Menggantikan aku yang lelah menanti

Hampa mendera diriku
Dendam marah dan benci meliputi auraku
Namun apa dayaku
Harus kuterima kenyataan tentang dirimu

Masih teringat jelas di benakku
Kau serahkan aku sebagai silih dirimu
Tanpa rasa iba kau tidak membelaku

Sayatan demi sayatan ku terima
Seluruh jiwaku terluka
Kau melihatku dengan mata terbuka
Tanpa mengucap sepatah kata

Kini aku hanya bisa mendengar nafasku
Yang terengah-engah mengais setitik hidup yang hampir sirna
Aku letih ya Tuhan, biarlah aku melepasnya

Kini dari tepi sungai belerang
Engkau selalu meratapi sebuah batu
Batu kusam yang akan hilang oleh waktu
------------------------

Rasa Itu Tetap Ada

Senja Jingga bertengger di kaca jendela
Aku duduk termenung terpesona rona warna
Ku lihat bayanganmu di kaca
Memanggil lembut tanpa kata

Air mata mulai menitik
Mengingat dirimu yang pergi tanpa kata
Cinta luruh menjadi duka
Mengiringi setiap langkah kaki tanpa suara
------------------------

Serpihan Hati Tidak Terganti

Ketika cinta mengetuk
Cinta menawarkan selubung indah terkutuk
Ia melekat lemah lembut dan erat
Ia mengeluarkan akar hasrat penuh jerat

Ketika cinta pergi
Ia mencabik dengn keji
Luka dan gurat seakan tak terobati
Dan abadi berada di hat

Tersenyumlah Sahabat Ku!!

Tersenyumlah Sahabat Ku!!


Kala mentari sudah mulai menampakan dirinya, pancaran sinarnya pun mulai terasa hangat. Tubuhku sudah siap untuk menyambut pagi ini, meski bahan makalah masih terbengkalai, laporan karya ilmiah masih terbengkalai, tugas-tugas sekolah pun masih terbengkalai dan sekarang muncul pula masalah yang memusingkan kepala. Meski pikiranku ini tak karuan, aku paksakan kaki ini untuk terus melangkah ke tempat tujuan.

Cerpen Sahabat, Cerpen tentang Sahabat, Cerpen Sahabat Terbaru 2011Dia datang dengan wajah cemberut, yang duh .... aku tak suka, wajah itu mengingatkan aku pada musuh-musuh teroris yang seakan-akan ingin memangsa negeri ini sampai tak berdaya. Gayanya, senyum sinisnya, bicaranya, diamnya dan aku muak pada semua yang berhubungan dengannya. Iya ... aku tau, dia sahabatku. Sahabat yang selama ini ada disampingku, berjuang dan hidup di tempat yang sama, bahkan tak jarang makan dan tidur bersama. Tapi sedihnya kebersamaan yang indah itu harus terenggut begitu saja, kami mengalami perang dingin semenjak kebersamaan itu terekat semakin indah. Awalnya tidak ada yang salah, kami tetap seperti dulu, akrab dan selalu bersama, dimana-mana berdua, dimana diri ini berada, disitu pun ada dia. Tapi seketika bencana datang menghadang, ombak yang besar menghancurkan sendi-sendi persahabatan kami, dan yang ada kini hanya tinggal puing-puing tak berarti.
Aku sedih .. !!

Iya ,, aku sangat sedih. Dalam waktu sekejap persahabatan yang indah itu hancur berkeping-keping. Wajah manis berubah menakutkan, tak ada kata yang keluar dari bibirku dan bibirnya. Bibir itu mengatup tanpa komando. Kebahagiaan berubah menjadi kesedihan, kebersamaan berubah menjadi perpisahan. Meski raga bersatu tapi jiwa terpisah.

Sering aku bertanya dalam hati, kenapa ini bisa terjadi?? Mengapa kesedihan yang sama harus terulang kembali, mengapa harus ada kesedihan setelah kesedihan itu pergi ??
Tapi sayang, tak ada jawaban !
Pertanyaan hanya tinggal tanya. Aku hanya manusia biasa, aku tetaplah insan lemah yang tak punya daya. Aku tidak bisa mengelak dari bencana itu.

“ Rha, besok giliran kelompok kita untuk presentasi, tadi siang Fachri kasih tau aku.” Aku beranikan diri menghampirinya. Aku harus bisa melawan syetan itu. Aku tidak mau dicap sebagai orang yang suka memutuskan tali silaturrahmi. Seperti sabda Nabi dalam sebuah hadistnya : “Tidak akan masuk surga orang yang mendiamkan saudaranya selama lebih dari 3 hari.”

Percuma beribadah sepanjang masa kalau akhirnya tetap masuk neraka. Itulah kenapa aku mati-matian ungkapkan sepatah dua patah kata padanya. Aku tak peduli apakah dia mau dengar atau tidak, ditanggapi atau tidak aku tak peduli. Biar saja, yang yang penting tugas dan kewajibanku selesai. Dia mengangguk sambil bergumam pelan, aku tidak sempat mendengar gumaman itu karena aku terlanjur mengangkat kaki dari sana, aku tak punya daya untuk terus menopang kaki di tempat itu. Tak ada ucapan terima kasih yang aku dengar dari bibirnya. Biarlah ! aku tak butuh ucapan terimakasih itu, yang pasti aku lega karena kewajiban itu berhasil aku tunaikan. Setidaknya aku tidak akan masuk neraka karenanya. Itu saja !

Lambat laun perang dingin itu tercium juga. Teman-teman sekelas pun heran melihat aku yang tidak seperti biasanya. Mereka yang tau aku dan kenal siap aku, mereka yang selalu melihat aku dengan Zahra selalu bersama-sama. Tapi sekarang .. mereka tak melihat lagi hal itu. Mungkin mereka juga sudah tau masalah antara aku dan Zahra.

Aku ditemui Nabil setelah bel pulang sekolah di ruang kelas.
“ Syah, ada masalah ya sama Zahra ?” tanyanya sambil menarik kursi dan duduk disampingku. Mau tak mau aku harus jujur.
“ Iya, aku juga ngga tau kenapa bisa terjadi ?” ujarku.
“ Awalnya gimana sih kejadiannya ?” Nabil balik Tanya.
“ Aku rasa karena masalah kemarin, dia nanya tapi aku menanggapinya kurang ramah. Seharusnya dia juga ngerti kalau saat itu aku lagi bingung dan panik.”
” Kamu kenapa jawabnya kurang ramah?” protes Nabil.
”Aku kesal aja, dia ngga sopan sama aku. Memang dia anggap aku apa ?” Aku balik protes.

” Aku tau, semuanya terjadi karena kalian sama-sama panik dan terjadilah salah paham seperti itu. Sekarang kamu lupakan saja masalah itu.kembalilah bersikap biasa, bersahabatlah seperti dulu. Aku ngga suka kamu seperti itu.
” Sebenarnya aku yang salah, seharusnya aku bersikap bijaksana, tidak boleh membalas keegoan dengan keegoan yang lain.”

” Nah ,, itu kamu tau sendiri. Sekarang kamu harus seperti dulu lagi, sapa dan bicaralah denganya. Jangan takut dicuekin, itu tantangan mulia untukmu. Ayo Aisyah ...berjuanglah ! sangat mulia orang yang menghubungkan silaturrahmi.” Nabil menasehatiku. Aku bersyukur punya teman yang perhatian dan suka mengingatkan. Dia memang teman yang baik.

” Makasih ya ,, Bil. Aku akan berjuang mengembalikan jalinan itu kembali. Mohon doanya ya !!
Aku menggerakan bibir sambil membentuknya menjadi lebih indah, itu senyuman paling manis yang aku ciptakan. Aku berharap senyumman itu bisa meluluhkan hatinya. Tapi ternyata senyum itu hanya tinggal senyum. Senyuman manisku teracuhkan begtu saja, dia melengah tanpa membalas sedikitpun. Hatiku menyuruh sabar .. sabar .. dan tetap sabarr.

Perjuangan belum usai !!
Aku tidak boleh menyerah ...
Aku harus tetap berjuang sampai senyuman manisku dibalas dengan senyuman yang paling manis.
” Oya ,, Rha , besok materi presentasi kita tentang wawancara, drama dan pidato.” Lagi-lagi senyumku mengembang sambil menyapanya. Aku bersyukur punya bahan pembicaraan supaya bisa berbicara dengannya. Dia diam saja, lagi-lagi tanpa ucapan terima kasih. Ah ,, sudah biasa.

Hari ini kos’an sepi, sunyi, tak ada suara-suara yang berarti. Mungkin semua orang sibuk dengan aktivtasnya disekolah. Aku tau, di kamar sebelah ada Zahra. Aku juga tau, hanya aku dan Zahra yang tersisa di kos’an hari ini. Aku sengaja berangkat agak siang ke sekolah,karena aku tau Zahra masih siap-siap di kamarnya. Aku beranikan diri menghampirinya dan mencoba menyapanya. Bermaksud untuk mengajak beangkat kesekolah bersama, tapi sayang sepertinya usahaku kembali sia-sia. Dia seolah-olah menganggapku tak ada. Saat itu, tak sanggup lagi rasanya hatiku menerima perlakuan seperti ini. Dia hanya diam saja tak perdulikan omonganku.

” Rha ,, aku kesekolah duluan ya.” Lagi-lagi aku tabah-tabahkan hati setelah sekali lagi dicuekin. Dalam hati aku berdoa semoga Allah melembutkan hatinya dan bisa menerima aku kembali menjadi sahabatnya. Sayang ,, persahabatan indah itu harus pupus di tengah jalan setelah sekian lama membinanya

” Boleh bicara, Rha ?” Aku menghampirinya di perpustakaan. Dia cuek, tanpa mmenoleh sama sekali, matanya lekat tertuju pada buku yang sedang dia baca.

“ Rha ,, kamu dengar suara aku kan ?” kali ini suaraku terdengar serak.sedih sekali dicuekin seperti ini.

“ Mau ngomong apa ?” Itu suara Zahra. Alhamdulillah akhirnya suara itu terdengar juga setelah sekian lama aku menantinya.

“ Kita tidak boleh seperti ini terus Rha, diam-diaman tanpa kenal dosa.sedih hati ini Rha, kita bersahabat sejak lama, sayang hanya karena masalah sepele kita bermusuhan seperti ini. Mari kita rajut kembali benang-benang itu menjadi tali ukhuwah yang lebih indah, mari kita bina persahabatan kita kembali.” Air mataku berjatuhan dari pelupuknya. Air mata itu mengalir mengairi pipi mulusku lalu merambas ke sela-sela jilbab putih yang aku pakai. “Rabb ,, hati ini sedih sekali.” Batinku pelan.

“ Terserah ....” Hanya itu jawaban darinya.
“ Terserah apanya, Rha ?”
“ Ya terserah .”
“ Kamu ga boleh seperti itu Rha, kasihlah komentar harus seperti apa hubungan kita,harus dibawa kemana persahabatan kita ?”
“ Up to you !” itu jawaban singkat yang betul-betul menyinggung perasaanku. Sedikitpun dia tidak menghargai aku sebagai sahabatnya. Dari jawaban ketus itu aku bisa mengambil kesimpulan bahwa Zahra tak lagi menganggap diriku sahabatnya.
“ Terima kasih Rha atas jawabanmu, setidaknya aku tau apa yang harus aku lakukan setelah ini. Maaf kalau aku selama ini tidak bisa menjadi sahabat yang baik bagimu, maaf kalau selama ini aku sering merepotkanmu dan maaf kalau aku harus mengambil keputusan yang aku sendiri tak sanggup melakukannya.

Tapi sanggup tak sanggup aku harus tetap menjalankannya. Air mtaku bertambah deras membasahi pipi,suaraku gemetar tak terhingga. Sebelum beranjak aku kuatkan hati untuk mengulurkan tangan ingin bersalaman, mungkin jabat tangan terakhir. Alhamdulillah dia menyambutnya walaupun hanya sekilas saja.
Aku beranjak ke luar dengan hati pilu. Keputusanku sudah bulat, aku harus hijrah ke tempat lain. Aku tidakmau menjadi masalah disini. Mengalah bukan berarti kalah bukan ???

Namun, sungguh sejujurnya aku tak mengharapkan kejadian ini. Aku pikir semuanya akan baik-baik saja.

Sudahlah ...
Apa dayaku ,,,
Harapan aku selama ini tak kunjung ku dapatkan, ku tak temukan lagi ”senyuman dari sahabatku”.

SAHABAT
Aku bersembunyi ..
Bukan berarti akumenghindar
Aku tenggelam..
Bukan berarti aku menghilang
Tapi..
Semua itu aku lakukan
Demi kebaikan kitabersamanya